Pertama, Ubah persepsi. Maksudnya apaan tuh? Jadi gini, kalo dosen yang galak biasanya tersebar luas ke seluruh penjuru kampus, dari mulut ke mulut, dari kakak kelas ke adik kelas, dari junior ke senior (kebalik), gitu terus sampe cinta fitri episode ke 2 juta.
Yang perlu kalian lakuin, jangan percaya kalo dosen itu killer, jangan masukan ketakutan orang lain kedalam diri kalian, biar orang lain ajah yang ngerasa kalo dosen yang diomongin, killer.
Kedua, Do’a. Jangan lupa berdoa sebelum bertemu dengan dosen. Yah, agar kita diberikan kemampuan untuk menghadapi si dosen.
Ke tiga, Keep smile! *kemudian goyang Caesar*. Bukan itu yah, tapi boleh juga tuh goyang Caesar di depan dia, sapa tau kalian ‘digeplak’, pake sepatu. Senyum itu penting loh, selain merenggangkan otot-otot muka yang tegang yang ngebuat kalian jadi jelek, juga bisa meredakan situasi yang kurang enak, tapi jangan senyum kalo dimarahin dia, disangkanya kalian ngeledek. Kasih sambutan yang hangat padanya, kasih dia senyuman.
Ke empat, fokus. Berikan perhatian lebih pada dia, ketika dia nerangin materi yang dia ajarkan, perahtiin, jangan ngobrol sendiri. Dia itu seneng kalo muridnya merhatiin dia, dia bukan gila hormat, udah kewajiban kita juga harus hormatin dia.
Ke lima, Dengarkan dan Ambil hatinya. Kalo memang udah kena batunya, dan udah di omel2in yang harus kalian lakukan adalah dengerin sang killer ketika sedang mencaca kalian dengan bla3, anggap aja itu suara angina sepoy2. Next kalo sang killer udah puas mencaca, kalian coba ambil hatinya dengan mulai mengakui kesalahan, sedikit aja, biar sang "killr" puas, baru kalian buat pembelaan dikit dan sanjung sang killer dengan kata2 yang dia suka. Next minta solusi yang logis. Jangan dipotong kata2nya pas dia coba bicara lagi.
Keenam, Pura-pura mati. Ya, ini adalah jalan terahir saat semua daya dan upaya tak ada hasilnya, malah buat dia makin murka, dan marah2 sampe keluar darah di bibirnya. Yakin, tips yang satu ini paling ampuh. Pasti kemarahan sang killer langsung berbalik menjadi kesedihan, becampur aduk dengan kegelisahan, kepanikan, dan ketakuatan. Biar ngiranya kalian punya penyakit jantung dan penyakit anti “killer”. hahaaa
Poin, Dosen killer itu sebenernya punya sesuatu yang nggak bisa dilupain, ketika kalian lulus. Selalu inget, mudah di inget, dengan satu kata ‘killer’. Killer disini konteksnya bukan berarti galak ataupun pembunuh, tapi lebih kepada “tegas”.
Dia itu aslinya, sayang loh sama kalian, nggak percaya? Buktinya dia berusaha agar kalian ngerti sama apa yang dia ajarin, pengen kalian pinter, dajarin supaya disiplin dan sebagainya. Karakter setiap pengajar emang beda-beda, salah satunya ‘si killer’ ini. [Ak]
1 komentar:
Sebagai pendidik betul seperti komentar di atas tapi hendaknya dosen kiler /Tegas itu perlu ngerti ilmu jiwa karena sebagian peserta didik itu kalau sudah seperti itu jadi tak bekutik/kaku tapi kalau dosennya lebih ramah/memotivasi peserta didiknya lebih cepat suksenya. Dosen kiler/tegas zalim pasti singkat umurnya karena didoain peserta didiknya yang tidak serasi/kurang disenangi
Posting Komentar